SEKOLAH MINGGU
Sekolah Minggu ( selanjutnya akan di tulis SM ) adalah kata-kata yang familiar di telinga kita sebagai orang Kristen karena hampir seluruh jemaat gereja yang sudah gede ato dewasa pernah ikut yang namanya sekolah minggu, Cuma di beberapa gereja Sekolah Minggu sudah menjadi jemaat “kelas dua”, karena menurut mereka yang merasa dirinya gede ato dewasa ( bahkan ada juga orang tua ) menganggap SM hanyalah tempat penitipan anak selagi mereka ibadah, jadi dengan anak-anak berada di SM maka ibadah akan berjalan tertib tanpa teriakan anak-anak ( tidak terganggu oleh ributnya anak-anak ) padahal di sadari atau nggak mereka waktu kecil dulu juga seperti itu, karena perkembangan jiwa dan sisi psikologis anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Ada saatnya nanti anak-anak ini akan diam, tertib,tidak mengganggu ( dan kalau itu yang di permasalahkan sekarang ) maka tunggu saja, waktunya nanti itu akan tiba. Jadi daripada kita ribut tentang anak-anak yang aktif ( saya lebih suka menulis demikian ) mari kita berfikir sejenak secara positif bahwa mereka inilah jemaat masa depan dari gereja itu sendiri so… mari kita bimbing mereka baik secara rohani ataupun jasmani mereka, untuk para guru-guru SM jangan sepelekan pelayanan anak-anak & kita harus sungguh-sungguh dalam pelayanan ini sebab orang-orang seperti merekalah (anak-anak ) yang empunya kerajaan surga ( Lukas 18 : 16 ).
Jadi mulai sekarang kita rubah paradigma kita tentang SM (anak-anak pada khususnya ) kalau masih ada SM yang jadi jemaat “kelas dua” entah karena persembahan yang sedikit jangan salahkan mereka karena anak-anak ini hanya memberikan apa yang di berikan oleh orang tuanya ( jadi kalo mau persembahan Sekolah Minggu banyak maka kita sebagai orang tua harus memberi yang banyak untuk persembahan anak-anak kita ) atau kalau ada anak-anak yang sangat aktif mari bersama-sama membimbing mereka.perlu kita ketahui bersama bahwa anak-anak ini adalah calon pemimpin masa depan jadi sewajarnya kalo kita membimbing mereka. Dan membimbing itu bukan hanya tugas guru SM saja Karena karena intensitas pertemuan guru SM dengan anak-anak hanya 2 jam (maksimal) dalam satu minggu selebihnya mereka berkumpul dengan keluarga mereka. Jadi mari kita ajak anak-anak kita untuk ibadah ke SM karena di sini anak-anak akan di ajarkan Firman Tuhan sesuai dengan perkembangan jiwa dan psikologis mereka, bukan hanya sekedar untuk dititipkan ke sekolah minggu ato supaya jangan mengganggu Ibadah Raya sudah saatnya kita singkirkan paradigma itu , jangan takut juga bagi orang tua yang punya anak kecil terutama usia BALITA nanti tidak mengerti firman Tuhan yang di sampaikan oleh guru SM, percaya saja karena secara Roh anak-anak ini menangkap pesan Tuhan melalui Firman Tuhan yang di sampaikan oleh guru SM, jadi bagi para guru SM jangan main-main dalam pelayanan siapkan hati yang penuh kasih Tuhan untuk pelayanan anak-anak ini karena di dalam pelayanan anak ini guru SM juga akan berperan sebagai kakak, orang tua, teman, bahkan baby sister bagi anak-anak
Dan untuk guru SM perlengkapi kalian dengan pengetahuan tentang perkembangan jiwa anak, sisi psikologis anak, pengetahuan tentang pelayanan anak ( dengan banyak membaca & belajar tentang pelayanan anak ) dan yang lebih utama layani anak-anak dengan kasih yang dari Tuhan Yesus, ingat kita melayani bukan karena kita pintar , kuat, kaya ,cakep ato apapun namanya yang dari kita tapi ingat kita melayani karena kasih anugerah Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan kita & mengasihi kita jadi kita melayani anak-anak karena kita mengasihi Tuhan Yesus & kalo kita melayani anak-anak dengan kasih dari Tuhan Yesus Berarti kita juga melayani Tuhan Yesus .
Jadi mari kita jadikan Sekolah Minggu Sebagai tempat untuk membimbing mereka (anak-anak) di dalam pengetahuan akan Firman Tuhan dan serahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus .
Amin….
Tuhan Yesus Memberkati
Hollykidslc (penulis adalah guru SM & masih aktif saat ini)
Sekolah Minggu ( selanjutnya akan di tulis SM ) adalah kata-kata yang familiar di telinga kita sebagai orang Kristen karena hampir seluruh jemaat gereja yang sudah gede ato dewasa pernah ikut yang namanya sekolah minggu, Cuma di beberapa gereja Sekolah Minggu sudah menjadi jemaat “kelas dua”, karena menurut mereka yang merasa dirinya gede ato dewasa ( bahkan ada juga orang tua ) menganggap SM hanyalah tempat penitipan anak selagi mereka ibadah, jadi dengan anak-anak berada di SM maka ibadah akan berjalan tertib tanpa teriakan anak-anak ( tidak terganggu oleh ributnya anak-anak ) padahal di sadari atau nggak mereka waktu kecil dulu juga seperti itu, karena perkembangan jiwa dan sisi psikologis anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Ada saatnya nanti anak-anak ini akan diam, tertib,tidak mengganggu ( dan kalau itu yang di permasalahkan sekarang ) maka tunggu saja, waktunya nanti itu akan tiba. Jadi daripada kita ribut tentang anak-anak yang aktif ( saya lebih suka menulis demikian ) mari kita berfikir sejenak secara positif bahwa mereka inilah jemaat masa depan dari gereja itu sendiri so… mari kita bimbing mereka baik secara rohani ataupun jasmani mereka, untuk para guru-guru SM jangan sepelekan pelayanan anak-anak & kita harus sungguh-sungguh dalam pelayanan ini sebab orang-orang seperti merekalah (anak-anak ) yang empunya kerajaan surga ( Lukas 18 : 16 ).
Jadi mulai sekarang kita rubah paradigma kita tentang SM (anak-anak pada khususnya ) kalau masih ada SM yang jadi jemaat “kelas dua” entah karena persembahan yang sedikit jangan salahkan mereka karena anak-anak ini hanya memberikan apa yang di berikan oleh orang tuanya ( jadi kalo mau persembahan Sekolah Minggu banyak maka kita sebagai orang tua harus memberi yang banyak untuk persembahan anak-anak kita ) atau kalau ada anak-anak yang sangat aktif mari bersama-sama membimbing mereka.perlu kita ketahui bersama bahwa anak-anak ini adalah calon pemimpin masa depan jadi sewajarnya kalo kita membimbing mereka. Dan membimbing itu bukan hanya tugas guru SM saja Karena karena intensitas pertemuan guru SM dengan anak-anak hanya 2 jam (maksimal) dalam satu minggu selebihnya mereka berkumpul dengan keluarga mereka. Jadi mari kita ajak anak-anak kita untuk ibadah ke SM karena di sini anak-anak akan di ajarkan Firman Tuhan sesuai dengan perkembangan jiwa dan psikologis mereka, bukan hanya sekedar untuk dititipkan ke sekolah minggu ato supaya jangan mengganggu Ibadah Raya sudah saatnya kita singkirkan paradigma itu , jangan takut juga bagi orang tua yang punya anak kecil terutama usia BALITA nanti tidak mengerti firman Tuhan yang di sampaikan oleh guru SM, percaya saja karena secara Roh anak-anak ini menangkap pesan Tuhan melalui Firman Tuhan yang di sampaikan oleh guru SM, jadi bagi para guru SM jangan main-main dalam pelayanan siapkan hati yang penuh kasih Tuhan untuk pelayanan anak-anak ini karena di dalam pelayanan anak ini guru SM juga akan berperan sebagai kakak, orang tua, teman, bahkan baby sister bagi anak-anak
Dan untuk guru SM perlengkapi kalian dengan pengetahuan tentang perkembangan jiwa anak, sisi psikologis anak, pengetahuan tentang pelayanan anak ( dengan banyak membaca & belajar tentang pelayanan anak ) dan yang lebih utama layani anak-anak dengan kasih yang dari Tuhan Yesus, ingat kita melayani bukan karena kita pintar , kuat, kaya ,cakep ato apapun namanya yang dari kita tapi ingat kita melayani karena kasih anugerah Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan kita & mengasihi kita jadi kita melayani anak-anak karena kita mengasihi Tuhan Yesus & kalo kita melayani anak-anak dengan kasih dari Tuhan Yesus Berarti kita juga melayani Tuhan Yesus .
Jadi mari kita jadikan Sekolah Minggu Sebagai tempat untuk membimbing mereka (anak-anak) di dalam pengetahuan akan Firman Tuhan dan serahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus .
Amin….
Tuhan Yesus Memberkati
Hollykidslc (penulis adalah guru SM & masih aktif saat ini)
